23.21

Testimonial


Professional Exchange? Melihat Dunia Kedokteran Tanpa Batas



Academic Life

Di hari pertama masuk bagian Bedah Plastik, saya langsung di antar ke kepala bagian. Sambutannya luar biasa ramah. Kemudian salah satu dokter di bagian tersebut menemani saya orientasi ke seluruh ruangan-ruangan yang akan saya lewati selama 1 bulan, mulai dari poliklinik, bangsal, dan kamar operasi.

Setiap paginya kegiatan dimulai 07.45. Diawali dengan laporan jaga. Suasana laporan jaga yang santai, tapi tetap dengan atmosfer akademis. Satu hal yang membuat saya merindukan suasana pagi di sana adalah sapaan ‘Morgen’. Setiap kali saya bertemu orang di dalam gedung Bedah Plastik pasti selalu disambut dengan ‘Morgen’. Sekalipun saya belum kenal orang tersebut. Sepertinya mereka semua menghargai pagi hari yang diawali dengan keramahan dan senyuman.

Setelah laporan jaga, saya bisa ke kamar operasi atau ke bangsal. Itu tergantung waktu operasi dimulai..

Kegiatan di bangsal kurang lebih sama dengan apa yang ada di Indonesia.. Mereka benar-benar mendengarkan keluhan pasien dengan seksama, dan menerangkan kepada pasien apa yang akan pasien hadapi selama perawatan, pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan serta kegunaan dari pemeriksaan tersebut, obat-obatan yang pasien dapatkan serta kegunaan dari masing-masing obat. Komunikasi yang luar biasa antara dokter dan pasien. Hal yang berbeda dengan Indonesia adalah kewenangan melakukan tindakan medis. Di sana hanya dokter yang boleh memasangkan infus, menyuntikan obat, serta mengambil darah untuk pemeriksaan laboratorium.

Di kamar operasi, proteksi diri sangatlah ditekankan. Di setiap sudut ada botol disinfektan untuk digunakan kapan saja selama kita di dalam wilayah kamar o -perasi. Handschoen selalu dipakai bila kita kontak dengan pasien. Untuk 1 pasien bisa 3-4 kali ganti handschoen semi steril. Jubah operasi serta duk steril adalah single –use. Sedangkan alat-alat yang digunkan selama operasi kurang lebih sama dengan yang kita pakai di Indonesia

Social Life

Selama Professional Exchange, saya mendapat pengalaman yang luar biasa. Bertemu dengan teman-teman mahasiswa kedokteran dari Jerman, El Salvador, dan Brazil. Mereka masing-masing memiliki sistem pendidikan yang berbeda, tapi tetap Ilmu Kedokteran yang sama. Mereka semua ramah. Tidak ada diskriminasi karena warna kulit, agama, dan Negara. Waktu luang yang ada, baik sore hari sesudah kegiatan rumah sakit ataupun weekend, selalu diisi kegiatan yang positif. Mulai dari jalan-jalan dalam kota atau luar kota bahkan ke Negara sekitar, barbeque, nonton konser, serta megunjungi tempat-tempat bersejarah dan unik. Saya dapat mengenal kultur mereka dan juga memperkenalkan kultur Indonesia.


0 komentar:

Posting Komentar